Kamis, 30 Mei 2013

laporan perjalanan


BALI ISTIMEWA
Oleh Putri Anggraeni


Pertama kali ke Bali, Something Special. Haha Gimana enggak ? Siapa sih yang ngggak tau PULAU BALI, pulau yang terkenal sampai mancanegara akan tempat wisata nya yang beken banget.
Okeee, di akhir bulan Maret kemarin saya bersama rombongan ibu-ibu PKK ke Bali. Awal mau berangkat itu ribet banget, karena cuaca di Batu waktu itu nggak baik. Akhir nya sama Bu Lurah pemberangkatan di tunda 2 jam~WOOWW . yaahh lama juga sih tapi mau gimana emang cuaca nya nggak mendukung. Setelah hujan berhenti kirra-kira jam setengah 5 an lah orang-orang pada heboh sendiri masukin barang-barang nya ke dalam bis. Bis baru berjalan jam 5 sore. Gilaaa molor berapa jam itu seharusnya berangkatnya itu jam 2 siang. Wkwkwk :D
Kalau dari Batu jalannya nggak usah lewat malang, langsung belok kiri namanya BENDO , itu nanti langsung sampai singosari. Di dalam bis waow ramainya kayak di pasar !!! ada yang lempar-lempar jajan , bantal , dan yang di omongin itu ada ajah hahaha. Sekitar jam 9 malam suasana nya di bis sepi banget. Dan jam 9 itu masih di jalan, masih jauh banget ke pelabuhan di Banyuwangi. 
Setelah sampai pelabuhan itu jam setengah 1 malem, itu pun nunggu lama banget sampai 4 jam (bosen sih!!). Setelah jam 5 pagi WIB berangkat deh ke pulau Bali nya. Banyak loh orang Jawa yang mau rekreasi. Ini foto saya yang di kapal (cuaca nya masih gelap).
        Setelah sampai di pulau Bali yaaa kira kira jam 6 pagi WIB, kalo di Bali jam 7 WITA. Di pelabuhan itu ramai banget trus banyak anak kecil keci yang renang di pinggiran, tujuannya minta uang pada penumpang. Kemudian rombongan masuk ke bis dan melanjutkan perjalanan, jauh bangettt...
        Setelah sampai di sebuah desa, yah lumayan terpencil juga sih. Tapi bagus kok pemandangannya bagus banget malahan. Rombongan datang ke tempat rekreasi namanya “TIRTA GANGGA”. Dari tampak depan tempatnya kecil tapi setelah masuk luas banget. Kolam ikan nya bagus banget.  Di batu nggak ada tempat kayak gitu. Lumayan rame juga sih di tempat itu apalagi bule-bule nya, terus ada salah satu rombongan aku yang beli pecel. Aku kira rasanya seperti pecel di Jawa, tapi enggak beda jauh sama di Bali. Kalau di Bali nggakk ada pedesnya sama sekali. Ini foto yang sempat aku ambil di “TIRTA GANGGA”.
        Lanjut perjalanan, ke GOA LAWA itu tempat sembahyang nya orang hindu. Awal nya sih orang islam mau niat sholat di situ juga tetapi banyak anjing nya, jadi kan najis. Aku penasaran sama yang ada dii dalam, aku masuk kemudian sama petugas di situ di beri sewek katanya biar suci. Setelah di dalam suasananya sepi banget, ada orang sembahyang juga umat hindu. Terus di depan orang sembahyang itu banyak banget lawa-lawa nya.
        Lanjut lagi perjalanan ke taman besar banget (lupa namanya) bagus banget pokok nya. Kira-kira luasnya 5 hektar haha, nggak kalah menarik sama tirta gangga. Lebih banyak juga pengunjungnya dan ada perahu yang di sewakan juga. Pingin banget aku foto priwed di sana hahaha. Pasti orang batu seneng deh di  ajak foto foto di situ.
        Kemudian setelah itu langsung menuju ke hotel , aku kira hotell nya bagus, bersih, tapiiii mengecewakan. Hotel nya kayak nggak pernah di bersihin, terus aku adik ku ibuk ku dan tetanggaku sama anaknya dapat kamar di pojokan. Serem sih aslinya tapi mau gimana ? sebelum mandi ibuk ku yang mbersihin kamar mandinya, angker banget kamar mandinya itu. Habis mandi turun ke bawah untuk makan malam, ya tetep nggak ada rasanya pedes. Padahal aku seneng banget sama yang namanya pedes. Habis makan ke atas terus tidur, tapi aku nggak bisa tidur sama sekali udaranya panas banget. Tapi lama-kelamaan tidur juga sih haha
        Udah pagi, jam 5 WIB kalo di Bali jam 6. Itu mandi dulu sebelum nglanjutin perjalanan. Mau mandi itu ribet banget, airnya nggak ada kran nya mati cari kamar mandi susah banget, terus ketemu kamar mandinya di kamar bawah, itu pun airnya tinggal dikit. Udah selesai mandi, semua rombongan ke bis untuk bersenang-senang lagi. Jurusan pertama ke pantai nusa dua, rame banget di sana banyak turis juga.  Rombongan datang langsung di layani sama karyawan di sana. Kita di tanya berminat apa enggak bermain permainan baru di sana, aku pilih permainan banana boots. Gilaaa bener satu orang bayar 75.000. Yang paling mahal permainan paling terbaru yaitu donat boots satu orang 125.000 . seruu banget pokoknya !!!!
        Setelah ke nusa dua keliling di kota Denpasar ke banyak tempat yang rombongan kunjungi, terus mampir dulu ke krisna. Krisna itu salah satu tempat oleh-oleh khas Bali mulai dari baju , accesoris , sandal , peralatan rumah tangga dan lain lain. Aku bingung mau beli apa soalnya banyak banget yang aku ingin hahaha
        Mulai dari kresna , trus joger , keliling banyak pantai trus ke sukowati. Sukowati itu seperti pasar tapi dan harga nya mudah di tawar. Banyak banget belannja disana #mumpung harganya murah
        Kemudian hari terakhir di Bali, waktu keluar dari hotel terus berkemas kemudian menuju pantai sanur untuk melihat terbitnya matahari. Bagus banget sih pemandangan nya, jelas banget dari sanur. Dari sanur langsung menuju ke pentas seni , cerita nya bagus bangett.. bali banget pokok nya J Dan ini foto yang aku dapat dari pentas seni itu 

daftar pustaka oleh putri angraeni

Daftar Pustaka

·         http://wikipedia.com/, 2008. Adobe Premier Pro. Diakses Pada Tanggal 10 April 2013 pukul 17.00 wib
·         Purwanto,Agung .2010. Pengertian Adobe Premiere Pro .http://Agung Purwanto .blogspot.com. Diakses pada 5mei 2013 pukul 17.05 WIB
http://sultonstudy.blogspot.com/2012/05/tool-box-pada-adobe-premiere-pro.html
http://Sibule.blogspot.com/2011/10/pengertian-After-Effect.html
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Audy_Item&oldid=6610266/


Jumat, 24 Mei 2013


 ke Jogjakarta dan Candi Borobudur
oleh Fitria Nur Ayni
Kami berangkat dari Semarang sekitar jam 8.30 untung melanjutkan perjalanan menuju Jogjakarta, namun karena kelaparan, akhirnya kami pun mampir dahulu di Simpanglima untuk menikmati Bubur Ayam Simpanglima dengan suwiran daging ayah dengan telur kuah kecapnya. Perjalanan ke Jogjakarta cukup ramai, terlihat banyak mobil pribadi yang menuju ke Jogjakarta untuk menikmati liburan juga. maklumlah sedang musim liburan sekolah.
Sampai di Jogjakarta, saya dan Elly segera membungkus Lotek langganan di daerah Colombo dan langsung berangkat ke RM Es Eny di dekat Mal Galeria. Anak-anak pun makan dengan lahap di sana, sementara saya dan Elly menikmati Lotek kesukaan kami.
Usai makan dan menaruh barang bawaan di tempat penginapan, kami pun berangkat menuju ke Kasongan. Kasongan merupakan suatu daerah di Bantul yang menjual berbagai kerajinan tangan dari batu, tembikar, terakota, dll. Ada yang berbentuk semacam tugu kecil dengan aliran air yang menggerakkan bola batu sehingga berputar terus menerus. Ada pula yang berbentuk relief wajah Sang Buddha Gautama dengan aliran air yang mengucur turun. Sungguh kerajinan tangan yang mempesona. Harganya pun relatif lebih murah ketimbang barang-barang serupa yang dijual di berbagai Mall di kota besar seperti Jakarta.
Karena sudah sore, dari Kasongan, kami pun langsung berpindah tempat ke Kotagede untuk menyantap Sate Sapi Karang. Yang paling istimewa bagi saya adalah lodeh tempenya. Biasanya orang memakan sate dengan lontong berbumbu kacang, namun di sini, potongan lontong yang ditata di dalam piring diguyur kuah lodeh tempe. Kuah lodeh yang encer berpadu potongan tempe sungguh menggugah selera. Daging sapinya terasa cukup empuk di lidah. Oh ya, teh manisnya menggunakan gula batu lho, hmmm nikmat bangettt..
Lontong Lodeh Tempe
Sate Sapi Karang, Kotagede
                                              
Usai mandi sore, kami pun berangkat ke Plasa Ambarrukmo (biasa disebut dengan “AmPlas”). Wuih, terjadi kemacetan cukup panjang di Jl Solo karena banyaknya mobil yang antri masuk tempat parkir Plasa Ambarrukmo. Beruntunglah kami mendapatkan tempat parkir di puncak atap plasa tersebut. Anak-anak pun makan malam dengan hidangan Beefbowl dari Goiza. Seperti biasa, saya pun melihat-lihat buku di Toko Buku Gramedia. Wah, koleksi buku-bukunya jauh lebih lengkap dan lebih baru ketimbang di Semarang! Elly berhasil mendapatkan jam tangan G-shock yang dia idamkan dengan harga promo; dan anak-anak pun bermain riang gembira di Timezone.
Sebagai hidangan penutup hari itu, kami pun membeli Nasi Goreng Ketandan, di dekat toko oleh-oleh Bakpia Patuk. Nasi gorengnya terasa begitu pulen, berbaur harmonis dengan keekian, daging ayam, dan potongan sayur. Hmm, sungguh suatu hidangan penutup yang luar biasa.
Keesokan harinya, kami sarapan dengan Nasi Gudeg Yu Djum di daerah Kaliurang km 5. Sebenarnya Nasi Gudeg Yu Djum ini berpusat di kawasan Selokan, namun saya lebih sering makan nasi gudeg yang di Kaliurang.
Selesai makan, Elly dan Emmy berniat mencari berbagai batik untuk oleh-oleh. Nah, saya kebagian tugas untuk menggembalakan 3 anak kambing… eh, salah tulis, mengasuh 3 anak kecil adik – adikku yang unyu-unyu!hehehehe. Akhirnya kami memilih untuk berjalan-jalan keliling Jogjakarta dengan menaiki bus Trans Jogja yang masih anyar tersebut.
Impresif! Pelayanan para petugas di shelter Malioboro sangatlah prima. Mereka menjelaskan perbedaan rute 1A (Prambanan) dan 2A (Terminal Jombor) dengan cukup baik dan sabar. Kami pun memilih rute 1A dengan jarak tempuh sekitar 2 jam, agar Elly dan Emmy puas memilih batik di Pasar Beringhardjo dan Mirota Batik. Bis Trans Jogja pun tiba dan kami berempat pun menaiki bis tersebut. Brian, Kayra, dan Jo mendapatkan tempat duduk bersebelahan, sedangkan saya berdiri hingga akhirnya ada penumpang lain yang turun dan saya pun mendapatkan tempat duduk. Kami pun berkeliling melewati Janti, Kalasan, Bandara, Prambanan, Plasa Ambarrukmo, Mangkubumi, dan akhirnya kembali ke Malioboro. Dengan hanya membayar Rp 3.000 /orang, perjalanan selama 2 jam ini cukup nyaman. Pendingin (AC) berjalan dengan baik, kebersihan bis juga sangat terjaga, dan keramahan awak bis membuat saya mengacungkan jempol kepada Trans Jogja. Kiranya kualitas layanan prima ini tetap terjaga baik untuk ke depannya.
Karena waktu yang terbatas, kami mengurungkan niat untuk makan sego abang (nasi dari beras merah) di daerah Wonosari. Akhirnya kami pun makan siang di Ayam Goreng Soeharti. Kali ini, kami memesan satu menu tambahan yaitu Oseng-oseng Daun Pepaya. Wow, lezat! Rasa sedikit pahit dari daun pepaya membuat ayam goreng terasa lebih menonjol.
Usai makan siang, kami pun berkemas dan meninggalkan kota Jogjakarta untuk menuju ke Candi Borobudur. Di sana, kami juga akan bertemu dengan keluarga Handoyo (kakak Elly) yang menyusul dari Semarang. Kami tiba di Candi Borobudur pada pukul 4:30 sore. Kami cukup beruntung karena pintu masuk Candi Borobudur ditutup jam 5 sore. Selain itu, cuaca nampak cukup teduh (memang agak mendung, tapi bisa juga karena sudah cukup sore). Saat disana terasa capek saat naik tapi seru banget karna sambil bercana sama teman – teman. Melihat relief yang unik, ukiran yang ada di dinding – dinding uuww sangat seru deh.!







Setelah selesai melihat  candi – candi disana, Akhirnya kami pun menuju kota Magelang untuk makan malam. Tadinya sih kami akan makan di RM Pancoran, namun karena tempatnya cukup penuh sehingga tidak ada meja yang cukup untuk rombongan kami, akhirnya kami pun pindah ke rumah makan di sebelahnya (sorry yaa, lupa namanya).
Berakhirlah liburan wisata kami ke Jogjakarta (Kasongan, Kotagede, Malioboro) dan Candi Borobudur. Sungguh mengasyikkan, dan kiranya akan berlanjut terus ke tempat lain yang asyik dengan acara yang makin asyik. Seruu beud deecchhhh..!!!